JAKARTA
- Batu akik janggus bergambar naga
asal Kabupaten Langkat yang dijual dengan banderol Rp 18 miliar, bikin heboh.
Pihak
Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI pun kaget saat mendengar kabar itu.
"Hah, 18 miliar, dimana itu?" ujar anggota Dewan Pertimbangan MURI,
Wida, saat dihubungi JPNN dari Jakarta, kemarin (13/2).
MURI,
yang berkantor pusat di Semarang, Jateng itu, siap mencatat harga batu akik
termahal itu. Tapi tentunya, jika batu akik dengan dasar moccha itu nantinya
benar-benar terjual.
Tidak
harus terjual Rp 18 miliar. Namun jika berhasil terjual di angka miliaran saja,
itu sudah memecahkan rekor. "Kalau terjual, usulkan saja, nanti bisa masuk
MURI," kata Wida.
Syaratnya
sederhana. "Lampirkan saja bukti transaksi pembayaran," imbuh
perempuan berlogat Jawa itu.
Penelusuran
JPNN, harga termahal batu akik hingga saat ini belum ada yang tembus di angka
miliaran. Tertinggi ditempati blue safir, yang dalam kisaran Rp 900 jutaan.
Pigeon Blood Ruby dihargai Rp 37 juta, Star Ruby Tanzania Rp 32 jutaan, dan
Super Giant Green Fluorite sekitar Rp 30 jutaan.
Dalam
batu akik yang bikin heboh ini, memang tampak jelas guratan berbentuk naga,
warga kuning. Juga ada guratan berbentuk kaki naga.
Pemiliknya
adalah Muhammad Imam Hanafi, yang juga pimpinan Majelis Ta’lim Fardhu A’in
(MATFA) Indonesia berlokasi di Dusun III Desa Telaga Said Kecamatan Sei
Lepan-Langkat, Sumut. Dia memasang harga Rp 18 miliar.
Dia
menyebut barang yang akan dijualnya itu istimewa, yakni corak dasar moccha,
yang di tengah-tengahnya ada gambar naga.
“Bukannya
muluk-muluk, siapa saja boleh mengecek batu ini. Mohon maaf, kalau pecinta
akik biasanya memiliki kemampuan sendiri melihat keunggulannya apa,
makanya silahkan saja lihat," ujarnya kepada Sumut Pos (Grup JPNN), Kamis
(12/2). (sam/jpnn)

Post a Comment